MANFAAT IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR DI MASA PANDEMI

Pembahasan manfaat dari implementasi program merdeka belajar yang digagas oleh Kemendikbud

MANFAAT IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR DI MASA PANDEMI
pembelajaran saat pandemi 2021

MANFAAT IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI MASA PANDEMI COVID-19

Siti Julaeha, S.Pd.

 

            Kita sepakat bahwa guru memiliki peran yang sangat penting di dalam proses pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh Y.B. Mangunwijaya, guru itu bagaikan bidan yang membantu melahirkan perkembangan karakter, pengetahuan, dan keterampilan, yang hakikatnya sudah dibawa oleh pribadi mitra didik (peserta didik).

            Program merdeka belajar yang digagas oleh Kemendikbud memberikan ruang seluas-luasnya bagi para guru untuk mengenali dan mengembangkan minat atau pun bakat dasar yang dimiliki setiap mitra didik. Begitu pun dari dimensi  mitra didik, mereka diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi beragam hal, hingga pada hasilnya mereka diharapkan dapat bertumbuh dan berkembang secara utuh sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

            Bila di refleksi, masa Pandemi Covid-19 telah melatih kita beradaptasi dalam mengimplementasikan program merdeka belajar. Meskipun pada prosesnya guru, mitra didik maupun orang tua mengalami kesulitan dan ketidaknyamanan dengan gaya belajar yang baru. Namun dampak yang didapatkan pun menorehkan banyak kebermanfaatan, terutama bagi penulis yang merupakan seorang guru biologi. Berikut merupakan beberapa manfaat dari implementasi merdeka belajar di masa pandemi Covid-19:

            Pertama, pembelajaran secara kontekstual. Pandemi Covid-19 menjadi lahan pembelajaran yang nyata bagi mitra didik, khususnya pada materi virus, mata pelajaran biologi. Seperti yang diketahui, Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki cakupan sangat luas. Banyak sekali cabang dari biologi yang saling berkaitan dan mempengaruhi sendi kehidupan manusia. Contoh konkretnya saja untuk membahas virus Corona yang sedang melanda ini, terdapat tiga cabang biologi yang terlibat. Pertama, virology yaitu cabang biologi yang mempelajari virus. Kedua, organology yaitu cabang biologi tentang organ. Kemudian, ketiga Immunology yaitu cabang biologi yang mempelajari sistem kekebalan tubuh. Seluruh cabang ilmu tersebut menjadi sebuah kesatuan yang dapat dipelajari oleh mitra didik secara kontekstual.

Virus Corona sendiri sebetulnya sudah dikenal manusia terutama para ahli biologi jauh sebelum hadirnya pandemi Covid-19. Namun jenis yang menyebabkan Covid-19 adalah jenis virus baru yang belum dapat diidentifikasi secara menyeluruh cara penanganannya. Namun, seperti yang dikatakan oleh para ahli bahwa virus ini menyerang sistem pernafasan manusia dengan penyebaran yang cepat dan masif. Virus ini dapat menyerang seluruh usia diantaranya Lansia, orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Oleh karena hadirnya virus Covid-19 ini guru dapat mengajak mitra didik untuk meneliti kebaruan akan virus ini, bersama-sama menjadi agen yang pertama menerapkan protokol kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan dan memerangi penyebaran virus di lingkungan sekitar.

Kedua, penggunaan Literasi Digital. Program merdeka belajar berkaitan erat dengan literasi digital terlebih hadirnya Pandemi Covid-19 telah menyadarkan bagaimana pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran. Meski pun teknologi tidak sepenuhnya bisa menggantikan pembelajaran tatap muka, namun pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan-lompatan kemajuan. Sebagai contoh, guru maupun mitra didik mendapatkan kemudahan dalam proses pembelajaran, pemberian latihan, penugasan, pelaksanaan ujian atau pun pengumpulan data nilai yang dilakukan secara daring.

Melalui literasi digital ini juga, mitra didik belajar menggunakan teknologi secara bijak, tepat sasaran dan cakap. Mereka dapat mengeksplorasi berbagai informasi terkait materi pembelajaran sekolah, pengembangan diri, serta peminatan masing-masing sehingga memungkinkan personalized learning. Selain itu, mitra didik belajar berpikir kritis, memilah dan memilih yang mana berita hoax, perundungan ataupun SARA. Kemudian, dari segi bahasa dapat memperluas kosa kata dan melatih kemampuan verbal beragam jenis bahasa.

            Ketiga, berpikir inovatif. Sejatinya para guru harus selalu memiliki daya inisiasi untuk berinovasi. Diawali dengan kreativitas guru dalam menyusun video materi pembelajaran yang menarik yang kemudian diunggah ke platform Youtube . Sehingga,  dapat diakses kapanpun dan dimanapun oleh mitra didiknya. Kemudian, setelah itu guru mendorong siswa untuk aktif belajar melalui pembelajaran berbasis proyek (Project based learning). Pada situasi ini mitra didik dituntut untuk berkreasi dan berinovasi seperti halnya pelajaran biologi, membuat tempe, tape, telor asin, dll. Pelajaran Kimia meracik sabun dan hand sanitizer. Pelajaran Bahasa membuat kumpulan tulisan pengalaman berupa cerpen, puisi, artikel ataupun membuat video interaktif berita. Kemudian, pelajaran PKWU membuat masker dan konektor masker yang kemudian di kemas, dipasarkan dan dijual.

            Keempat, belajar multitasking. Tidak semua mitra didik beruntung dalam hidupnya, ada juga  yang kurang beruntung. Oleh karena itu, terdapat sebagian mitra didik yang bekerja sekaligus sekolah  pada momen pandemi Covid-19. Selain itu, banyak pula mitra didik yang belajar jarak jauh sambil membantu  pekerjaan orang tuanya. Rupanya rasa tanggung jawab, empati, inisiasi juga kreativitas mitra didik telah terbangunkan. Sehingga mereka pun memiliki ketersandaran yang tinggi, secara spontan mereka harus belajar manajemen waktu dan pikiran. Barangkali inilah yang dikatakan pembelajaran berbasis masalah atau dikenal dengan istilah problem based solving. Mitra didik belajar bagaimana memecahkan permasalahan hidupnya dengan hal-hal positif.

Dengan demikian, bila kita memandang dari sisi postif dapat disimpulkan bahwa implementasi merdeka belajar pada materi biologi di masa pandemi COVID-19 telah mendatangkan cukup banyak kebermanfaatan. Semoga hal ini menjadi pemicu kita untuk terus bersemangat dalam melanjutkan pengimplementasian merdeka belajar pada era pasca pandemi COVID-19. ***

Files