SANDYAKALA

Film pendek karya siswa/siswi SMAN 3 Banjar, jangan lupa subscribe channel YouTube SMANTI

SANDYAKALA

Sandyakala adalah film pendek yang di buat oleh 3 orang siswa yang bernama Dea Natasya, Gian Haidar Evansyah dan Syifa Nurjannah. Film ini menceritakan tentang seseorang yang bernama Kala yang di peran kan Syifa Nurjannah, cerita di awali di tahun 2024, di tahun 2024 itu di ceritakan dimana keaadan sudah serba maju dan canggih, namun sayangnya pada tahun tersebut sudah mulai jarang sekali di temukan kesenian daerah karena tergerus perkembangan jaman yang pesat. Saat itu Kala sedang membaca buku tentang kesenian daerah, dari sana Kala tertarik pada salah satu kesenian daerah yakni Kuda Ebeg, Kuda Ebeg adalah salah satu kesenia daerah asal Jawa Tengah tepatnya Banyumas. yang populer di Kota Banjar Jawa Barat, Di Kota Banjar sering kali di temukan paguyuban atau pagelaran Kuda Ebeg di Kota Banjar. Dari sana lah Kala mulai tertarik untuk mencari informasi tentang Kuda Ebeg di komputer milik nya.

Setelah beberapa saat mencari informasi tentang Kuda Ebeg, Kala teringat salah satu foto almarhumah nenek nya yang dulu nya adalah seorang penari Kuda Ebeg. Dari sana kala beranjak dari kamar nya menuju gudang yang sudah lama tak pernah di buka, Di gudang tersebut kala menemukan peti yang tersimpan di lemari. Lantas Kala pun mencoba Membuka peti tersebut, Alangkah terkejutnya Kala saat melihat isi dari peti tersebut, peti tersebut berisi baju dan peralatan Ebeg peninggalan nenek nya,  selain menemukan barang barang peninggalan nenek nya Kala juga menemukan 2 ekor Kuda ebeg yang di simpan tertutup kain. Lagi lagi Kala pun mencoba untuk membuka kedua Kuda Ebeg yang tetutup kain, Pada saat Kala Mencoba untuk Membuka nya tiba tiba terdengar suara petir yang sangat besar yang membuat Kala terkejut.

Seketika Kala sudah berada di tahun 1980, Kala merasa aneh dan terkejut melihat seseorang yang sedang menari Kuda Ebeg, Kala mengintip dari belakang rumput dan pohon, lalu berjalan ke sebuah gubuk kosong untuk sedikit beristirahat di dalam nya. Namun ternyata di dalam gubuk kosong tersebut banyak sekali peralatan untuk pagelaran Kuda Ebeg, Kala pun melihat lihat semua peralatan untuk Kuda Ebeg dengan perlahan lahan, Namun alangkah terkejutnya Kala saat tengah mencoba untuk melihat Kuda Ebeg yang terpajang di dinding tiba tiba ada yang menghampiri Kala dan menepuk pundak Kala. Ternyata yang menepuk pundak Kala adalah penari Kuda Ebeg yang tadi Kala lihat sebelumnya. Dari sana lah Kala mulai belajar tentang Kuda Ebeg dari orang yang tadi sempat Kala lihat.

Setelah cukup lama Kala belajar tentang kesenian Kuda Ebeg Kala pun kecapean dan mencoba untuk beristirahat dan Kala pun tertidur. Saat terbangun dari Istirahat nya Kala tiba tiba sudah berada di gudang yang sebelumnya Kala menemukan Kuda Ebeg, dari sana lah Kala mulai terinspirasi untuk kembali melestarikan Kesenian Kuda Ebeg. Kala pun mengajak dan mengajarin kesenian Kuda Ebeg kepada anak anak kecil di sekitar rumah.

Film Sandyakala di harapkan dapat menginspirasi anak anak muda untuk terus melestarikan kesenian daerah di tengan perkembangan jaman saat ini, pesan yang dapat kita ambil dari film tersebut adalah. "Mari jaga dan kelestarian kesenian tradisional agar tidak terkikis oleh waktu"