Autobiografi Idelia Atha Nadiana

KELAS X.6

Autobiografi Idelia Atha Nadiana

Nama saya Idelia Atha Nadiana, atau sering di sapa sebagai idel. Saya lahir di Banjar, 10 Februari 2007. Dan tentu, saya sudah memijaki umur 17 tahun saat ini. Terlahir menjadi anak pertama adalah suatu anugerah, karena dengan itu, saya jadi memiliki satu adik laki-laki yang sangat saya sayang. Saya terlahir dari keluarga yang begitu harmonis dengan kepala keluarga yang bernama Dian Nurdiana, dan ibu yang bernama Eli Marlina.

Keluarga saya adalah keluarga yang memiliki ketertarikan pada seni cukup tinggi, apalagi Ayah saya. Oleh karena itu, Ayah saya menjadi orang pertama yang menarik saya ke dalam persenian, entah itu menari, bernyanyi, menggambar, maupun bermain musik. Dengan kepercayaan diri saya mengenai seni, semenjak TK di RA DARUL ULUM, saya sudah aktif mengikuti lomba mewarnai. Dan ketika masuk ke jenjang sekolah dasar di MIN 3 KOTA BANJAR, prestasi saya menjadi bertambah gemilang dari sebelumnya, saya mengikuti lomba melukis dan juga kaligrafi yang Alhamdulillah mendapatkan hasil yang diinginkan di tingkat kota. 

Selain di bidang non akademik, saya juga selalu menjadi juara kelas berturut-turut dari kelas satu sampai enam. Namun sayangnya, masa gemilang saya ternyata tidak bertahan lama, semenjak covid menyerang dan saya masuk ke SMPN 1 BANJAR, saya berubah drastis. Rasa takut, malu, dan minder yang saya rasakan di lingkungan baru membuat saya berpikir bahwa saya tidak pantas untuk setara dengan mereka yang lebih pintar dari saya. Tahun berlalu, dan menginjak kelas 9 ternyata tidak se buruk itu. Kepribadian saya kembali menjadi semula, rasa kepercayaan diri saya meningkat secara perlahan hingga membuat saya lebih aktif di bidang akademik maupun non akademik. Di masa itu, saya mengembangkan keahlian tari saya dengan mengikuti sanggar tari dan lomba ke berbagai kota, salah satunya bandung. Saya juga berpartisipasi dalam acara merayakan kemerdekaan RI di Kota Banjar dengan menjadi satu dari 100 penari yang menampilkan tarian nusantara.

Perjalanan panjang itu akhirnya mengantarkan saya pada masa SMA. Kini saya sedang menduduki bangku kelas 10 di SMAN 3 BANJAR. Menjadi seorang murid putih abu ternyata melebihi ekspektasi saya. Aktif di dalam kelas, mengikuti berbagai kegiatan, dan juga mendapat teman baru menjadi pengalaman ter seru yang pernah saya rasakan. 

Selain menari, semenjak saya masuk SMA saya jadi mengikuti ekskul dance. Di sanalah saya pertama kali merasakan perasaan yang amat senang, performance pertama jatuh pada acara Pensweet sekolah, dan di lanjut dengan performance di Sport Center Banjar sebagai tamu undangan.

Tentang hobi saya bermain gitar, saya yang saat kecil suka menonton vidio itu tidak sengaja menonton penampilan Taylor Swift yang sedang bermain gitar di atas panggung, rasanya sangat bersinar! Saya ingin menjadi sepertinya! Akhirnya, gitar menjadi alat musik yang sangat saya sukai di antara alat musik lainnya, ayah saya sangat mendukung, karena dulunya ia juga pemain bass di band sekolahnya, walaupun saya sempat menyerah untuk belajar bermain gitar, tapi semenjak masuk SMP, saya kembali bertekad untuk menekuni alat musik itu hingga mahir saat ini. Saya bahkan sudah sering sekali tampil di depan banyak orang untuk menyanyikan lagu bersama gitar kesayangan.

Tidak sampai situ, ternyata, semakin dewasa ketertarikan saya akan buku juga semakin berkembang. Saya yang dulunya hanya gemar membaca buku bobo menjadi terinspirasi oleh cerpen-cerpennya yang sangat seru, akhirnya, saya mencoba untuk menulis cerita sendiri dengan menulis di buku gelatik, sederhana sekali bukan? Hobi saya ini lambat laun mulai tersalurkan pada aplikasi Wattpad dan Medium sebelum pada akhirnya saya mengikuti projek membuat buku untuk hadiah kelulusan di SMP. Buku itu berhasil terbit dengan judul Gita Cita Nesaba. 

Saya terus menulis cerita sampai guru SMA saya mulai menotice kegemaran saya itu dan menyuruh saya untuk membuat cerpen di web sekolah, saya sangat senang! Fun fact, saya adalah seorang penggemar cerita fantasi karena sedari kecil sudah menonton Harry potter, Narnia, dan Pirate of carribean. Bahkan buku-buku nya pun saya baca. Karena itu saya banyak menulis cerita bertema fantasi. Saya sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang sudah menyediakan tempat untuk siswanya menyalurkan hobi. 

Ada satu perkataan dari karakter yang paling aku sukai dari buku fantasi berjudul Scylla's way.

"Gagal dalam suatu hal tidak membuatmu seburuk yang kau kira! Jika kau gagal menjadi manusia yang seharusnya, kau tinggal memperbaiki yang salah. Lalu kau akan menjadi lebih unggul dari sebelumnya! Kau akan menjadi lebih baik!" —Arienne from Scylla's way

Begitu pula saya, saya akan berusaha menjadi orang yang lebih baik walaupun jatuh menjadi resikonya. Bahkan patung pun tidak akan sempurna tanpa pahatan bukan? Maka dari itu, saya akan terus memahat kemampuan saya dalam bidang yang saya